Dalam wawancaranya dengan pewarta pada Selasa, Kholidin mengungkapkan bahwa persiapannya untuk menghadapi turnamen ini benar-benar maksimal.
“Untuk menghadapi ajang yang kemarin itu, memang totalitas gitu kan? Segala fisiknya, mentalnya, endurance, ada latihan pernapasan di air juga. Nah itu semua sudah kita lalui dan Alhamdulillah membuahkan hasil,” ujar Kholidin penuh syukur.
Perjalanan Menuju Kemenangan
Perjalanan Kholidin menuju medali emas berlangsung mulus. Pada putaran pertama, ia mendapat bye sehingga langsung melaju ke babak perempat final. Di babak ini, Kholidin berhasil mengalahkan wakil Taiwan, Tseng Lung-hui, dengan skor 7-3.
Laju kemenangan berlanjut di semifinal, di mana Kholidin menunjukkan performa impresif dengan mengungguli atlet Malaysia, Nurfaizal Hamzah, tanpa memberi satu pun poin kepada lawannya, dengan skor telak 6-0.
Di babak final, ia mengukir kemenangan luar biasa dengan menundukkan atlet tuan rumah, Hanreuchai Netsiri, dengan skor 7-1.
“Kalau di outdoor, rintangannya ada di angin dan mengendalikan diri sendiri. Saya anggap lawan itu bukan musuh, musuh adalah diri sendiri. Harus mengendalikan emosi. Terkadang di panahan ini yang tidak bisa mengendalikan diri sendiri suka seperti itu, belum saatnya ditembak, sudah ditembak,” tutur Kholidin.
Deretan Prestasi Tim Indonesia
Medali emas ini bukan satu-satunya prestasi Kholidin di ajang tersebut. Ia sebelumnya telah meraih dua medali perak dari nomor recurve beregu putra bersama Setiawan, dan recurve beregu campuran bersama Mahda Aulia.
Tidak hanya Kholidin, atlet panahan Indonesia lainnya juga turut menyumbangkan medali untuk tanah air.
Ken Swagumilang berhasil membawa pulang medali perak di nomor compound individu putra, sementara Teodora Audi Ayudia Ferelly menyumbangkan medali perunggu dari nomor compound individu putri. Tim beregu campuran compound Indonesia juga mengamankan medali perak.
Secara keseluruhan, Indonesia menempati peringkat ketiga di klasemen akhir turnamen dengan koleksi satu medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu dari kategori individu, serta tiga medali perak dari kategori beregu.
Asia Para Cup World Ranking Tournament 2025 berlangsung pada 5–10 Februari dan diikuti oleh tujuh negara. Turnamen ini menjadi ajang penting untuk mengukur kemampuan atlet-atlet para panahan dari berbagai negara.
Keberhasilan Indonesia, khususnya Kholidin, menunjukkan bahwa atlet para panahan Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa, tetapi juga motivasi bagi atlet muda untuk terus mengembangkan kemampuan mereka.
Dengan total enam medali yang diraih, tim panahan Indonesia kembali membuktikan eksistensinya di dunia olahraga internasional. Selamat kepada para pemenang!