Tiroe.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menetapkan tahun 2027 sebagai waktu pelaksanaan Liga 1 Putri Indonesia.
Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat memimpin rapat internal dengan jajaran PSSI pada Kamis (20/2/2025). Rencana ini sekaligus menggeser target awal yang sebelumnya ditetapkan pada 2026.
Menurut Erick, penundaan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan yang lebih matang dari segi operasional, kompetisi, dan sisi komersial.
“Kami memimpin rapat dengan jajaran PSSI untuk perencanaan Liga 1 Putri yang akan bergulir pada 2027,” ungkap Menteri BUMN itu melalui unggahan di akun resmi Instagram miliknya pada Jumat (21/02).
Pada mulanya, tahun 2026 dianggap sebagai waktu yang ideal untuk memulai Liga 1 Putri karena dinilai menjadi momen yang tepat bagi terkumpulnya bakat pemain sepak bola putri.
Namun, ia menyampaikan bahwa keputusan penundaan tersebut dilandasi kebutuhan untuk mempersiapkan segala aspek pendukung secara lebih menyeluruh.
“Kami membuat proyeksi dengan menghitung potensi di beberapa bidang mulai dari operasional, kompetisi, dan komersial untuk 10 tahun mendatang,” jelas Erick.
Sebagai bagian dari persiapan, PSSI akan melakukan studi banding terhadap liga-liga sepak bola putri dari negara-negara yang sudah lebih dahulu sukses mengelola kompetisi serupa. Erick menyebut liga putri di Belanda, Jepang, dan Inggris sebagai acuan utama dalam pengembangan Liga 1 Putri.
“Dengan persiapan yang matang, kami ingin Liga 1 Putri bisa bergulir untuk jangka panjang dan bisa meningkatkan kualitas pemain sepak bola putri yang akan memperkuat Timnas Putri Indonesia,” ujar Erick yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Salah satu harapan besar dari pelaksanaan Liga 1 Putri Indonesia adalah lahirnya pemain-pemain berkualitas yang dapat memperkuat Timnas Putri Indonesia di kancah internasional. Dengan proyeksi 10 tahun yang dipaparkan Erick, kompetisi ini diharapkan mampu menciptakan sistem regenerasi yang berkelanjutan bagi dunia sepak bola putri Tanah Air.
Erick optimis bahwa dengan persiapan matang dan langkah strategis seperti benchmarking internasional, Liga 1 Putri Indonesia tidak hanya akan menjadi kompetisi domestik yang berkelas tetapi juga menjadi wadah untuk membina talenta-talenta muda berbakat.
Komitmen Erick Thohir dan PSSI untuk membangun ekosistem sepak bola putri yang berkelanjutan di Indonesia mendapat perhatian positif dari banyak pihak.
Fokus pada sisi komersial, kompetisi, dan operasional menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa Liga 1 Putri dapat bertahan dalam jangka panjang.
Dengan visi ini, Liga 1 Putri diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga simbol kemajuan sepak bola putri Indonesia. Erick menutup rapat tersebut dengan optimisme bahwa Liga 1 Putri akan memberikan dampak signifikan bagi perkembangan Timnas Putri Indonesia.
“Harapannya, nantinya akan muncul kualitas pemain-pemain sepak bola putri hebat dari liga ini untuk memperkuat Timnas Putri Indonesia,” pungkas Erick.
Dengan langkah-langkah persiapan yang komprehensif, Liga 1 Putri Indonesia menjadi salah satu agenda penting dalam retret PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Kompetisi ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi sepak bola putri Indonesia, memberikan dampak positif tidak hanya bagi para pemain tetapi juga bagi industri sepak bola nasional.