Pada kesempatan tersebut, Kakorlantas Polri dan Wamenhub RI mendapatkan paparan dari Direktorat Lalu Lintas Polda Banten dan Polda Lampung mengenai Tactical Floor Game (TFG), yang merupakan simulasi untuk menghadapi peningkatan jumlah kendaraan selama periode liburan.
Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk merencanakan dan mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi selama arus mudik Nataru (Natal dan Tahun Baru).
Wamenhub Suntana, yang turut serta dalam peninjauan ini, menyatakan bahwa setelah memeriksa pelabuhan penyebrangan Jawa–Sumatera, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Dari pengecekan hari ini dan pengecekan sebelumnya, pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat agar perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berlangsung dengan aman, selamat, serta yang paling penting nyaman dan bahagia,” ujar Suntana dengan tegas.
Pentingnya persiapan tidak hanya melibatkan kesiapan fasilitas, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan. Wamenhub mengimbau agar masyarakat yang akan melakukan perjalanan untuk memeriksa kondisi kesehatan dan kendaraan mereka sebelum berangkat.
“Bagi masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, tolong periksa kesehatan dan kendaraan Anda. Pastikan kendaraan dalam kondisi aman, lancar, dan layak jalan,” pesan Suntana.
Selain itu, Wamenhub juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mempermudah perjalanan. Ia menyarankan agar masyarakat membeli tiket penyebrangan secara online untuk menghindari potensi masalah dengan oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Gunakan fasilitas pembelian tiket secara online untuk menghindari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat yang akan berangkat, khususnya di pelabuhan, harus memperhatikan waktu keberangkatan dan datang tidak terlalu lama sebelumnya,” jelasnya.
Optimisme yang sama juga diungkapkan oleh Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan. Ia meyakini bahwa pengelolaan arus mudik dan wisata selama libur Natal dan Tahun Baru akan berjalan dengan lancar.
“Saya optimis pelaksanaan pengamanan dan pengelolaan arus mudik dan arus wisata pada libur Natal dan Tahun Baru ini bisa berjalan dengan baik,” ungkap Kakorlantas Polri.
Dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi, seperti cuaca buruk atau volume kendaraan yang sangat tinggi, pihak kepolisian dan instansi terkait telah melakukan simulasi TFG.
“Kita sudah melakukan Tactical Floor Game untuk mensimulasikan situasi jika terjadi hal buruk akibat cuaca, volume kendaraan, atau animo masyarakat yang tinggi untuk menyebrang ke Sumatera. Semua sudah kami siapkan,” jelas Irjen Aan Suhanan.
Penyeberangan menjadi salah satu titik kritis dalam arus mudik selama liburan. Untuk mengantisipasi kemungkinan overload di pelabuhan, pihak berwenang sepakat untuk menerapkan sistem penundaan (delaying system) dan menyiapkan buffer zone sebagai tempat penampungan sementara bagi kendaraan yang tidak dapat langsung menyeberang.
“Kami bersama-sama pemangku kepentingan telah sepakat untuk menerapkan strategi delaying system, meskipun ini akan memperlambat keberangkatan, namun ini perlu dilakukan. Kami juga sudah menyiapkan beberapa buffer area atau buffer zone yang akan menampung sementara kendaraan yang akan menyebrang jika arus di pelabuhan sudah overload,” tambahnya.
Pemerintah juga sudah melakukan peninjauan sebelumnya di Pelabuhan Bakauheni dan Dermaga Wika Beton Lampung untuk memastikan kesiapan jalur penyeberangan bagi pemudik dan wisatawan yang akan melintasi jalur Sumatera-Jawa pada libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
Dengan komitmen yang tinggi, pemerintah berusaha untuk memastikan liburan masyarakat dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan tanpa hambatan.
Baca Juga: GWM Indonesia Buka Showroom Baru di Fatmawati Apa Kata Pecinta Mobil Off-Road?