Manado – Di tengah geliat dinamika sosial dan eskalasi tantangan keamanan, Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) terus mengukir kiprah inspiratif. Memegang tampuk kepemimpinan Polda Sulut, Kapolda Irjen Pol Yudhiawan berinisiatif menghadirkan nilai-nilai spiritual sebagai pondasi mental dan moral bagi anggotanya. Upaya ini tercermin lewat peresmian Rumah Doa ‘Wicaksana Laghawa’ di Polres Tomohon, yang dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh masyarakat.
Komjen Setyo Budiyanto, salah satu figur sentral di Polda Sulut sebelumnya, tercatat sebagai sosok yang saat ini tengah fokus pada seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut TRIBUNMANADO.CO.ID, beliau bersama Komjen Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak serta dua jenderal polisi lain, Irjen Didik Agung Widjanarko dan Irjen Djoko Poerwanto, telah lolos seleksi tertulis. Ini menandai kemajuan signifikan bagi penegakan hukum, mengingat mereka akan berkompetisi dengan sosok-sosok seperti Johan Budi dan eks Menteri ESDM Sudirman Said. Namun, tanggung jawab besar masih menanti, mengingat peserta yang lulus seleksi tertulis akan mengikuti profile assessment pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2024.
Kembali ke Sulut, kegiatan spiritual seperti yang digagas oleh Kapolda Irjen Pol Yudhiawan adalah langkah nyata dalam meneguhkan integritas Polri. “Oleh karena itu, diperlukan kesiapan mental dan spiritual yang kokoh,” ujar Kapolda saat meresmikan rumah doa tersebut, seperti dilansir ANTARA. Tujuan dibangunnya Rumah Doa ‘Wicaksana Laghawa’ adalah untuk mengokohkan ikatan spiritual antara anggota Kepolisian dengan Sang Pencipta, menghasilkan setiap tindakan yang diambil berada pada koridor yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kapolres Tomohon AKBP Lerry Tutu menyampaikan bahwa Polres Tomohon memiliki sebanyak 401 personel, dengan mayoritas beragama Kristen. Ia mengakui pentingnya memiliki ruang ibadah yang representatif, sehingga dibangunlah rumah doa dengan ukuran 20 x 10 meter persegi, yang telah diresmikan lewat serangkaian kegiatan syukur yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina.
Rumah doa yang dibangun bukan semata tempat peribadatan, namun juga sebagai pusat pengembangan rohani bagi personel polisi. Inisiatif seperti ini sejalan dengan Program Community Policing POLRI yang bertujuan untuk membangun kedekatan polisi dengan masyarakat, yang juga diterapkan di Sulawesi Utara.
Tak hanya mengutamakan aspek spiritual, Polda Sulawesi Utara juga serius dalam aspek pengembangan karir dan pendidikan. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2022 dan Keputusan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Nomor Kep/529/IV/2023 tanggal 18 April 2023, telah menjadi landasan dalam penataan posisi kepemimpinan di jajaran kepolisian daerah, termasuk Polda Sulut.
Sementara itu, tidak terlepas dari konteks perekrutan pemimpin, Seleksi Calon Pimpinan KPK di Sulut telah menampilkan kapasitas dan integritas dari jajaran kepemimpinan Polda Sulut, memberikan harapan dalam peningkatan kinerja serta integritas moral dalam pelaksanaan tugas ke depan. Innovasi dan tindakan inspiratif Kepolisian Daerah Sulawesi Utara ini layak mendapatkan pengakuan dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan kesejahteraan bersama.