Mengawal Masa Depan Cerah: Pentingnya Pengawasan Orang Tua di Era Digital dalam Rangka Hari Anak Nasional 2024

peran orang tua dalam pengawasan anak di era digital

peran orang tua dalam pengawasan anak di era digital

Tiroe.com – Di tengah gema perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2024, berbagai diskusi mengemuka mempertimbangkan era baru yang diperhadapi anak-anak Indonesia: dunia digital.

Dengan perhatian khusus yang ditujukan pada pentingnya pengawasan di ranah digital, peringatan hari bersejarah ini telah melahirkan dialog-dialog substansial tentang masa depan yang cerah bagi generasi muda.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa jaman sekarang, dunia digital telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Oleh karena itu, pengawasan orang tua merupakan aspek yang sangat penting untuk memastikan anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sehat serta terlindungi dari efek negatifnya,” demikian hal ini ditekankan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dikutip pada Selasa (23/07).

Dalam penegasannya, beliau berkata, “Selamat Hari Anak Nasional tahun 2024. Peringatan HAN kali ini menjadi momen penting untuk mengingatkan kita akan pentingnya jaminan hak-hak anak, termasuk hak mereka untuk mendapat akses dunia digital yang sehat.”

Seiring dengan temuan Badan Pusat Statistik yang mengungkapkan bahwa 88,9% anak usia 5 tahun ke atas telah mengakses internet, metode pendampingan dan pendidikan digital bagi anak-anak menjadi kebutuhan mendesak.

Resonansi yang sama juga terlihat dalam pembentukan Digital Youth Council (DYC) oleh Save the Children Indonesia, menyoroti pentingnya bersuara dan sekaligus mengedukasi anak-anak tentang dunia maya yang aman dan positif.

“Anak-anak adalah pelaku utama dalam dunia digital. Namun, mereka pada umumnya tidak memiliki literasi yang memadai, sehingga menjadi sasaran kejahatan di dunia digital,” ungkap Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia.

Seluruh upaya dan inisiatif ini sejatinya merupakan respons terhadap aneka risiko yang dapat timbul dari penggunaan internet yang tidak terkendali, mulai dari cyberbullying, sextortion, scam, hoax, hingga pornografi dan eksploitasi.

Berangkat dari awareness yang sama, Puan Maharani menggarisbawahi bahwa kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan orang tua merupakan kunci dalam menciptakan dunia maya yang aman bagi anak-anak.

Perlindungan anak di dunia digital juga mencakup keseimbangan antara memberikan ruang ekspresi dan batas-batas yang sehat.

Puan menambahkan, “Anak-anak generasi digital memiliki karakteristik yang berbeda. Mereka lebih adaptif dan suka kebebasan, sehingga perlu adanya pengawasan dari orang tua namun tetap memberikan ruang mereka untuk mengeksplorasi diri.”

Dalam konteks lebih luas, Puan juga membahas pentingnya DPR menunaikan tanggung jawab kolektif melalui Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA), yang fokus pada fase seribu hari pertama kehidupan sang anak.

Langkah besar diinisiasi mengingat prediksi kecilnya data dan riset khusus yang tersedia tentang perlindungan anak dan dunia digital.

Hari Anak Nasional 2024 bertindak sebagai pengingat dan panggilan aksi bagi semua masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi aktif menjaga dan mendidik anak-anak di era digital ini.

Kesadaran, pembatasan yang sehat, dan pemberdayaan harus berjalan beriringan untuk mengawal masa depan yang lebih cerah untuk anak-anak Indonesia.

Baca Juga: 4 Jenderal Polri Ikuti Seleksi Pimpinan KPK, Ini Profilnya!

 
Exit mobile version