tiroe.com – Kementerian Pertanian telah vaksinasi hewan ternak agar terhindar dari penyakit kuku dan mulut (PMK) sejak Juni. Saat ini, 800 ribu dosis vaksin telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.
“Berikutnya adalah vaksinasi, kami sudah distribusikan 800 ribu vaksin ke daerah atau target, yang kita vaksin seluruh Indonesia,” kata Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Makmun dalam konferensi pers, Selasa (05/07/22).
Makmun menjelaskan, selama ini vaksinasi difokuskan pada ternak sapi. Pasalnya ternak jenis ini sangat lemah menghadapi virus PMK. Bila ada yang sudah terjangkit ada kemungkinan sapi tidak bisa bertahan dan harus terpaksa dipotong.
“Kenapa target utama itu sapi, karena melanjutkan kelanjutan ekologis. Agar tidak terus menjadi carrier. Itu strategi yang kami lakukan,” ujar Makmun.
Ia mengatakan fokus saat ini adalah sapi bibit, dan 100% sapi bibit di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peternakan di tingkat pusat dan daerah sudah divaksin.
“Pertama adalah sapi bibit. Karena nilainya mahal dan umur panjang ini kita jaga paling awal. Ini sudah 100% di UPT pusat dan daerah,” ungkap Makmun.
Selanjutnya adalah sapi perah, karena sapi jenis ini sangat peka dan umurnya harus bisa panjang. Yang terakhir baru sapi biasa baik induk dan anakan.
Makmun juga menjelaskan bahwa vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang sehat. Bila ada ternak yang pernah terjangkit PMK minimal 6 bulan setelah dinyatakan sembuh baru bisa divaksin. Alasannya adalah antibodi pada ternak yang berhasil sembuh dari PMK sedang bagus-bagusnya pada saat 6 bulan pertama setelah terjangkit.
“Bagi yang terpapar dan sembuh akan divaksin 6 bulan kemudian, karena tingkat antibodi sedang tinggi dan dia survive hidup kembali. Jadi kami mohon peternak jangan ajukan divaksin bagi yang sudah terkena, pastikan 6 bulan sembuh baru kita vaksin kembali,” jelas Makmun.
Selain melakukan vaksinasi, Makmun menjelaskan pihaknya juga mendistribusikan obat-obatan bagi ternak yang sudah terjangkit PMK di Indonesia. Jumlah obat yang terdistribusi sudah mencapai 203 ribu dosis.
Pihaknya juga telah mendistribusikan 2,6 juta liter disinfektan PMK ke seluruh Indonesia untuk meminimalisir penyebaran PMK pada hewan ternak.
Baca juga :Sri Mulyani Siapkan Dana Pemilu 3 Provinsi Baru Papua