Selasa Januari 31, 2023
Edit Content
Pretasi Indonesia Pretasi Indonesia
  • most recent news
  • trending news
  • most read
  • All Video
  • Image gallery
  • more
  • Accessibility
  • Help
  • Contact
  • About qoxag
Pretasi Indonesia Pretasi Indonesia
  • Beranda
  • Ide Kreatif
  • Jaga Indonesia
  • Kontribusi Negeri
  • Prestasi
 ISI Pamerkan Karya Seni Kreatif Lewat NFT
Ide Kreatif

ISI Pamerkan Karya Seni Kreatif Lewat NFT

by admin Mei 31, 2022 0 Comment

Ratusan karya seni kreatif internasional akan dipamerkan di Galeri Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja pada Senin (30/5/2022) hingga Rabu (15/5/2022) mendatang. Menariknya, beberapa seniman juga menampilkan beragam karya mereka lewat non fungible token (NFT).

Sebanyak 250 karya seni dipamerkan di dalam dan di luar ruangan serta di dunia maya melalui NFT, jelas Mikke Susanto, Kurator International Creative Art Exhibition. Menurut catatan, ada 5 seniman yang memamerkan karya melalui NFT, dan setiap orang memiliki 3 hingga 5 karya.

“Tidak terbatas pada karya seni, itu mencakup semua jenis karya, jadi kami sebut karya kreatif ada dokumenter, kemudian buku, dan beberapa karya non-tradisional, seperti melalui NFT,” katanya, Selasa (31/5/2022).

Ia menambahkan ada lima layar digital dalam satu ruangan yang didekasikan untuk pameran melalui NFT. Pengunjung dapat dengan mudah melihat karya masing-masing seniman dengan memindai kode barcode di layar dengan ponsel mereka.

“Setelah di scan tinggal masuk ke wilayah di mana karya itu dipasarkan atau dipamerkan pada laman yang sudah di tentukan. Jadi sesungguhnya pameran ini sudah multi ruang, tidak indoor atau outdoor tetapi juga secara digital. Termasuk NFT ini tidak ada batas apapun mau dipamerkan di mana saja bisa tetapi disajikan dalam frame Dies Natalis ISI,” ujarnya.

Ketua Panitia Dies Natalis ke-38 ISI Jogja Martino Dwi Nugroho menambahkan, pameran seni dengan melibatkan NFT ini merupakan yang pertama kali. Sebelumnya memang banyak pameran NFT, tetapi tidak secara khusus tentang seni. Saat ini, banyak karya seni yang sudah transformasi ke digital. Hanya saja ISI Jogja tetap mempertahankan warna lokal sehingga mahasiswa tetap diberikan tugas untuk membuat karya secara konvensional.

“Untuk mempertahankan agar tetap ada yang konvensional kami melakukannya lewat kurikulum. Dengan begitu mahasiswa tetap memiliki karya yang tidak digital, di DKV mahasiswa tetap harus bisa membuat ilustrasi dengan tangan,” ujarnya.

Selain partisipasi yang bersifat internal, pameran juga melibatkan seniman dari dalam dan luar negeri antara lain Thailand Bunditpatanasilpa Institute, Ezsterhazy Karoly Catholic University Eger Hungary, serta seniman dari negara Madagaskar, Korea Selatan, dan Thailand. Karya internal dari peserta internal ISI Jogja berjumlah 161 karya dengan 19 karya yang terdisplay di outdoor. Adapun karya dari mitra perguruan tinggi lain berjumlah 23 karya, serta karya dari mitra luar negeri berjumlah 60 karya, dengan total 244 karya.

Share This:

Previous post
Next post

admin (Website)

author

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Most Recent
Prestasi Masyarakat Indonesia

Jonatan Christie Juara Indonesia Masters 2023!

Januari 30, 2023
Ide Kreatif

Kisah Faron, Penerima KIP Kuliah yang Sukses

Januari 25, 2023
Prestasi Masyarakat Indonesia

Fauziah, Mahasiswa Unej yang Kuliah Gratis Berkat

Januari 25, 2023
Prestasi Masyarakat Indonesia

Naazira Alana Nirwasita, Raih Prestasi Berkat Hobi

Januari 24, 2023
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Copyright Tiroe 2023. All Right Reserved
wpDiscuz