Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) terus berupaya untuk meningkatkan prestasi di sektor tunggal putri.
Selama ini, sektor itu terlalu bertumpu kepada Gregoria Mariska Tunjung untuk turnamen dan kejuaraan dalam dan luar negeri.
Namun, berdasarkan catatan BWF Gregoria belum mampu meraih podium lagi setidaknya dalam tiga tahun terakhir dengan capaian terbaik dia hanya mampu mencapai babak perempat final.
Pada Asian Games 2018 di Jakarta, tunggal putri peringkat ke-29 dunia tersebut harus tersingkir di babak kedua, sedangkan pada SEA Games 2019 di Filipina dia terhenti pada perempat final.
Menurut legenda bulu tangkis nasional Susi Susanti, seretnya prestasi di sektor tunggal putri karena regenerasi yang tidak berjalan dengan baik.
Peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan kualitas tunggal putri Indonesia masih kalah jauh dibandingkan pebulu tangkis lainnya di Asia.
“Di tunggal putri, banyak pemain tangguh dari Asia sehingga persaingan di tunggal putri ketat. Kita harus bekerja ekstra keras untuk mendapat medali,” kata Susi tentang peluang Indonesia di SEA Games dan Asian Games, dikutip laman Komite Olimpiade Indonesia, Minggu (24/4).
Peraih delapan medali SEA Games itu mengatakan Indonesia setidaknya perlu mewaspadai sembilan negara.