Alat Generator Oksigen Karya Anak Bangsa Diapresiasi

Alat Generator Oksigen Karya Anak Bangsa Diapresiasi Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 13 April 2022 - 23:29 WIB oleh Kevi Laras dengan judul "Alat Generator Oksigen Karya Anak Bangsa Diapresiasi". Untuk selengkapnya kunjungi: https://lifestyle.sindonews.com/read/742595/155/alat-generator-oksigen-karya-anak-bangsa-diapresiasi

Alat generator oksigen karya anak bangsa diapresiasi oleh Rumah Sakit Bhayangkara TK IR Said Sukanto. PT Kino Indonesia Tbk mendonasikan generator oksigen untuk mendukung pasokan oksigen, terutama di masa pandemi Covid-19.

Brigjen Polisi dr Asep Hendradiana, SpAN, KIC, MKes selaku Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto, Pusdokkes Polri mengatakan generator oksigen mampu menghasilkan sekitar 200 liter oksigen per menit.

“Mengingat RS Polri sebagai rujukan nasional dari 54 RS Bhayangkara di Indonesia, tentunya akan sangat menguntungkan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan medis kepada pasien Covid-19,” jelas Asep di Jakarta pada Senin (11/4/22).

Pada kesempatan yang sama, Clara Linanda selaku Corporate Relations Head of PT. Kino Indonesia, Tbk mengatakan alasan memilih RS Bhayangkara karena sebagai rujukan dan mendukung untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Kenapa Rumah Sakit Polri? RS Polri pertama yang menjadi RS rujukan saat Covid-19 (puncaknya), melayani masyarakat, dan banyaknya bed occupancy,” kata Clara.

“Oksigen bisa menyuplai sekitar 100 tempat tidur di satu rumah sakit. Dari segi  penghematan biaya, bisa menghemat mencapai 15 persen, dibandingkan penggunaan liquid oksigen dan penggunaan oksigen tabung,” tambahnya.

Di sisi lain, Asep mengatakan adanya alat ini mampu menjadikan RS Bhayangkara memproduksi oksigen secara mandiri. Terkait kondisi Covid-19, RS Bhayangkara mampu melayani hingga 12.500 pasien selama 2 tahun dan saat ini hanya 13 orang yang masih dirawat.

“Dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan yang signifikan dan masih menyediakan hingga 108 tempat tidur. Saat ini baru 13 pasien, dan 5 pasien membutuhkan perawatan dan bantuan oksigen,” pungkas Asep.

Exit mobile version