Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran Polri untuk mengawal kegiatan Presidensi G20 yang akan berlangsung di Bali pada 2022.
Jokowi tak ingin ada letupan-letupan sekecil apapun yang dapat mengganggu penyelenggaraan Presidensi G20.
“Jangan sampai ada letupan-letupan sekecil apa pun yang berkaitan dengan keketuaan kita di G20. Ada 150 meeting di dalam kegiatan G20 ini. Meeting-meeting besar,” ujar Jokowi di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12/2021).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut Presidensi G20 merupakan wajah Indonesia di hadapan negara-negara besar.
Terlebih Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi keketuaan G20.
“Perlu kita kawal yaitu Presidensi G20. Ini adalah wajah Indonesia dan kita adalah negara berkembang pertama yang menjadi Ketua G20,” tutur dia.
Kepala Negara mengingatkan G20 diikuti negara-negara yang memiliki PDB (Produk domestik bruto) besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Brasil, Australia, Arab Saudi, Korea dan Jepang.
“Ingat, bahwa G20 ini adalah negara-negara dengan PDB besar, negara-negara dengan GDP, growth domestic product yang gede, yang ada di dunia ini. Pendapatan domestik bruto yang gede,” kata dia.
Karena itu Jokowi meminta semua jajaran untuk menjaga kehormatan dan kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia
“Kita sudah berada di dalamnya. Sehingga harus menjaga betul-betul kehormatan dan kepercayaan yang diberikan kepada negara kita Indonesia. Sehingga sekali lagi, harus kita jaga betul,” katanya.
Sumber: Suara.com