Pastikan WSBK Sukses dan Aman, Polda NTB Gelar Simulasi Rekayasa Lalin Hingga Ancaman Teror

Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal menuturkan, simulasi merupakan manajemen security dari tahapan-tahapan persiapan yang sudah dilakukan oleh Forkopmimda NTB, seperti Focus Group Discussion, menggali data kuantitatif dan kualitatif. Tactical Floor Game (TFG) menganalisa taktik dan strategi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk hingga Final check meeting yang dilakukan belum lama ini.

“Dan hari ini adalah gambaran bagaimana kita mengerjakan teori-teori tersebut, konsen-konsen tersebut dan hari ini semua disimulasikan bahkan dalam situasi kontijensi,” kata Iqbal kepada wartawan, Rabu (10/11).

Dijelaskan Iqbal, simulasi ini meliputi pengaturan manajemen lalu lintas yang mempersiapkan transportasi bagi penonton yang datang ke sirkuit, baik dari Bandara maupun pelabuhan, dipastikan tidak ada kemacetan. Lalu penegakan protokol kesehatan (prokes) guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Iqbal mengatakan, nantinya 3 ribu personel gabungan TNI-Polri disiagakan dalam pengamanan event internasional itu. Ribuan personel ini, lanjut Iqbal telah diplot di sejumlah titik, mulai dari perbukitan hingga di dalam terowongan.

“Ini menjadi bagian dari rencana pengamanan, upaya-upaya yang kita lakukan detail, komprehensif, sinkron dan kolaborasi,” tukasnya.

Terhadap alur lintas orang, Iqbal mengungkap, sejak di sejumlah pintu masuk Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal melewati tahapan-tahapan screening.

“Tentunya dari dua aspek. Pertama gangguan keamanan biar kita yakin tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan dari seleuruh penonton yang menuju Mandalika. Dan kedua prokes, (bagi penonton) disiapkan ratusan kendaraan dari Dishub untuk menjemput semua penonton yang ada di 5 pintu masuk tersebut dan disana juga berlaku prokes di bus,” papar Iqbal.

Screening juga dilakukan ketika memasuki Kawasan Ekonomi Ekskusif (KEK) Mandalika. Iqbal menyampaikan, di kawasan ini diberlakukan dua pintu masuk utama. Adapun screening lebih difokuskan kepada antisipasi penularan Covid-19.

“Masuk ke KEK Mandalika dilakukan screening lagi, kita yakinkan bahwa sebelum pindah dari shuttle bus kita lakukam screening lagi apabila negatif dan yakin prokes serta variabel gangguan kamtibmas tidak ada masalah dibawah shuttle bus dibawa ke beberapa pintu masuk,” tandas Iqbal.

Simulasi ini disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ditjen Hubdar Kemenhub, Kepala Korps Polisi Air dan Udara (Kakorpolairud), Gubernur NTB serta Danrem 162/WB dan Forkopmimda NTB lainnya.

Dalam kesempatan itu, Menhub Budi Karya mengapresiasi. Menurutnya, persiapan pemerintah daerah dalam menyambut perhelatan internasional ini sangat baik dan matang.

“Saya mengapresiasi upaya TNI-Polri dan Pemda yang mengerahkan lebih dari 3 ribu personel dan berbagai kendaraan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya teror ataupun bencana yang akan terjadi. Hal ini menunjukan bahwa kita memiliki satu kemampuan alert yang tinggi dan itu harus dilakukan dengan terlatih, dengan sistematis, dengan koordinatif,” pungkas Menhub.

Dalam simulasi ini digambarkan aparat TNI-Polri menyelamatkan sandera di bekas Bandara Selaparang Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pasalnya, dua orang tak dikenal (OTK) pelaku penyanderaan bersenjata api (senpi), berhasil dilumpuhkan Tim Tindak Gabungan dari dua unsur pasukan Pembunuh Senyap TNI, yang melakukan penyergapan dengan seni beladiri khusus dan empat personel Polisi Wanita (Polwan) dari Satuan Brigade Mobi (Brimob) Polri.
Beberapa saat setelah proses penyelamatan sandera yang dilakukan dengan cukup alot, personel Tim Tindak Gabungan TNI-Polri mendapatkan adanya bom aktif di salah satu ruangan lokasi penyanderaan.

Tim Penjinak Bom (Jibom) pun langsung diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP). Operator 1 Tim Jibom kemudian bergegas memasuki ruangan untuk melakukan sterilisasi, namun personel Jibom mendapati jam waktu yang tertera di bom menunjukkan kurang dari 20 detik.

Sumber: rmol.id

Exit mobile version