POLRI menyadari akan makna penting humas dalam penguatan komunikasi publik. Karena itu, komitmen terhadap peningkatan kinerja terus dilakukan terutama dalam mewujudkan Polri yang presisi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Karo PID Brigjen Pol. Moh. Hendra Suhartiyono pada Pertemuan Bakohumas bertema “Transformasi Humas Polri Guna Penguatan Komunikasi Dalam Rangka Mewujudkan Polri Yang Presisi”, yang dilaksanakan secara daring, Kamis (21/10).
Dalam kepemimpinan Polri, lanjut Argo, presisi akan ditekankan pada pentingnya kemampuan pendekatan pemolisian prediktif, yang disertai dengan responsibilitas dan transparansi berkeadilan.
“Pemolisian prediktif diimplementasikan dalam model pemolisian yang mengedapankan kemampuan untuk memprediksi situasi dan kondisi yang menjadi isu dan permasalahan serta potensi gangguan kamtibmas,” kata Argo.
Pemolisian prediktif, sebut Argo, tidak hanya diterapkan pada tataran strategis, tetapi juga dalam mengambil langkah yang bersifat taktis dan teknis di lapangan.
Karopenmas Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menambahkan, pihaknya telah meningkatkan hubungan dengan insan pers yang mengedepankan sinergitas dalam pembuatan konten positif, baik mengenai Polri maupun dalam pemeliharaan Kamtibmas.
“Kita sudah membangun kemitraan dengan media mainstream konvensional,” terang Rusdi.
Cara-Cara Manipulatif
Sementara itu Dirjen IKP Kemenkominfo/Ketua Bakohumas Usman Kansong mengingatkan, sesuai Inpres No. 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik, pemerintah menyampaikan informasi, kebijakan, dan program melalui berbagai saluran komunikasi secara cepat dan tepat, untuk terus mengimbangi arus pemberitaan di media massa. Tujuannya untuk meraih kepercayaan masyarakat.
Namun ia mengingatkan , bahwa pada era Post Truth sekarang ini kebenaran, fakta, dan bukti tidak terlalu penting lagi sepanjang narasi, cerita, dan pemikiran diterima berdasarkan kesamaan pandangan, pikiran, dan keyakinan.
Karena itu tumbuh subur cara-cara manipulatif yang menyihir orang untuk percaya berdasarkan prinsip-prinsip di luar penalaran dan akal sehat.
Untuk itu, Dirjen IKP Kemenkominfo selaku Ketua Bakohumas meminta humas pemerintah harus bertransformasi sesuai dengan perkembangan zaman, dengan bersinergi internal dan eksternal.
“Tujuannya meminimalisi kecurigaan dan ketidak percayaan hubungan antara publik dan pemerintah, menggelorakan semangat kerja dan pembangunan dalam rangka mewujudkan cita-cita negara, serta menjaga stabilitas dan ideologi negara,” tegas Usman Kansong.
Adapun Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, M.Si menegaskan, humas di era digital harus juga melayani dengan komunikasi dan informasi secara digital.
Di sini, lanjut Adi, dibutuhkan kombinasi unik antara intuisi, nalar, analitik, empati serta kreativitas yang tdk terbatas, yang tidak akan bisa digantikan oleh artificial inteligence.
Karena itu, Kepala LAN mengingatkan pentingnya peningkatan SDM kehumasan pemerintah dalam mengikuti perkembangan tekhnologi yang sedang terjadi.
Forum Bakohumas ini diikuti oleh para fungsional kehumasan Kementerian dan Lembaga (K/L) di Jakarta. (OL-13)
Sumber: mediaindonesia.com