Kapolda dan Ketua Bhayangkari Kalteng bagikan bansos ke daerah terpencil
Palangka Raya- Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi Prasetyo dan Ketua Bhayangkari setempat Martha Dedi Prasetyo membagikan bantuan 150 paket sembako untuk warga korban banjir maupun terdampak pandemi COVID-19 yang bermukim di lokasi jauh dari pusat kota atau terpencil.
“Pendistribusian bansos tersebut dilakukan dua lokasi satu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan Tjilik Riwut Km 14 dan di Kelurahan Kameloh Baru Kota Palangka Raya yang sampai saat ini sejumlah permukiman setempat mengalami musibah banjir,” kata Dedi kepada wartawan, Rabu.
Dia menuturkan, pemberian bantuan sosial yang didistribusikan kepada masyarakat tersebut merupakan bentuk kepedulian Polda Kalteng bersama Pengurus Bhayangkari Kalteng terhadap masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 dan banjir saat ini.
“Bansos kali ini dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69 Tahun,” tuturnya.
Di lokasi yang berbeda, Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol K. Eko Saputro mengungkapkan, pendistribusian bansos untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir dan membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19, bukti Polda setempat hadir untuk berbagi antar sesama.
Bansos yang disebar oleh Polda dan pengurus Bhayangkari bertujuan agar masyarakat dapat terbantu, dalam meringankan beban masyarakat yang saat ini sulit untuk melakukan aktivitas di tengah kondisi seperti ini.
“Dalam pendistribusian kali ini Kapolda bersama rombongan menggunakan kapal motor milik Dit Polair Polda Kalteng, untuk menjangkau permukiman warga yang berada di lokasi terpencil,” ungkap Eko.
Eko menambahkan, selain memberikan sembako, pihaknya turut memberikan multivitamin dan masker serta melaksanakan “trauma healing” atau proses penyembuhan setelah trauma kepada masyarakat yang berada lokasi musibah banjir.
“Semoga dengan bantuan yang kami berikan dapat membantu meringankan kesusahan masyarakat di tengah bencana dan pandemi yang saat ini melanda daerah kita,” demikian
Sumber: Antara