Jakarta – TNI dan Polri terus bahu membahu bersama seluruh elemen bangsa menghadapi pandemi COVID-19, salah satunya dengan menggenjot upaya vaksinasi nasional. Menurut Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin, TNI telah mengerahkan 10.867 tenaga kesehatan sebagai vaksinator untuk melaksanakan vaksinasi di 34 provinsi.
Dia menjelaskan selain vaksinasi yang dilakukan TNI di 109 rumah sakit TNI dan 694 fasilitas kesehatan tingkat I TNI. Vaksinasi juga dilakukan secara door to door melalui serbuan vaksinasi yang melibatkan tiga pilar, dinas kesehatan, TNI, dan Polri.
Mayjen Syafruddin menambahkan sejak Maret 2021 hingga saat ini, TNI telah melakukan vaksinasi terhadap sekitar 14 juta orang. TNI juga mengirimkan tenaga kesehatan ke daerah level 3 dan level 4 sebanyak 184 personel.
“TNI juga telah mendistribusikan 300 ribu paket obat, 690 oksigen konsentrator, 40 ribu paket antigen, 3.500 APD,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).
Sementara itu, Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto menambahkan jumlah vaksin yang terdistribusi oleh Polri sejak Februari-September 2021 sebanyak 36.729.982 dosis. Dengan jumlah orang yang telah divaksin sebanyak 22 juta orang. Guna mendukung program serbuan vaksinasi, Polri juga menurunkan tenaga vaksinator sebanyak 5.371 personel dengan gerai presisi Polri sebanyak 2.105 gerai.
Sejauh ini, sebanyak 73 juta orang telah mendapatkan vaksinasi. Artinya sebanyak 35 persen dari target atau sasaran vaksinasi yang berjumlah 208 juta penduduk Indonesia.
Meski demikian, Irjen Imam menegaskan masih diperlukan upaya dan kerja keras lagi untuk bisa lebih meningkatkan percepatan dan perluasan vaksinasi, khususnya untuk kelompok umur lansia dan remaja.
Dalam mendukung upaya itu, Polri bersama TNI melakukan sejumlah program, di antaranya serbuan vaksin, vaksin merdeka, vaksinasi mobil dan berbagai kegiatan yang bekerja sama dengan stakeholder seperti pondok pesantren, tempat ibadah, universitas, komunitas, dan lain sebagainya.
Dia kembali mengingatkan, selain vaksinasi yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin pada protokol kesehatan dengan menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah. Irjen Imam yakin semua bisa dilakukan, jika segenap bangsa Indonesia bersatu, berusaha dan berjuang bersama-sama, bergotong royong menangani pandemi COVID-19 ini.
“Semoga kita semua sehat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya.