YOGYAKARTA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali akan berakhir 20 Juli mendatang.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut PPKM darurat akan diperpanjang hingga akhir Juli 2021.
“Rapat kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli. Sampai akhir Juli PPKM,” ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat meninjau Hotel University Club UGM yang dijadikan tempat shelter isolasi, Jumat (16/7/2021).
Muhadjir mengungkapkan, di rapat kabinet tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan jika perpanjangan PPKM darurat ini akan ada risiko.
“Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan perpanjangan ini memang banyak risiko. Termasuk bagaimana supaya seimbang, bersama-sama antara tadi itu meningkatkan disiplin warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan standar PPKM dan bantuan sosial,” ungkapnya.
Terkait bantuan sosial ini, lanjutnya, tidak bisa hanya ditanggung oleh pemerintah. Namun membutuhkan gotong-royong dari semua pihak, termasuk universitas.
“Bantuan sosial ini tidak mungkin oleh negara sendiri oleh pemerintah sendiri, gotong-royong masyarakat termasuk civitas akademika UGM ini,” tuturnya.
Muhadjir meminta pihak universitas untuk bersama-sama bergerak membantu masyarakat yang kesulitan selama pelaksanaan PPKM darurat.
“Termasuk civitas akademika UGM ini di bawah pimpinan Pak Rektor saya mohon juga ada gerakan untuk membantu mereka-mereka yang kurang beruntung akibat PPKM ini, saling membantu, saling bergandengan tangan mengulurkan tangan,” tegasnya.
Selain itu, universitas juga diminta untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masker. Sebab menurutnya di masyarakat bawah masker menjadi barang yang mahal.
“Termasuk sedekah masker. Karena bagaimanapun masyarakat di bawah masker itu barang yang mahal tidak mungkin kita semua meminta kesadaran melulu tanpa ada upaya kita membantu mereka,” jelasnya.
sumber : KOMPAS.com