Jokowi Minta Waspada Potensi Lonjakan Kasus Pascalebaran
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, namun sekitar 1,5 juta penduduk tercatat melakukan mudik ke kampung halaman dalam kurun waktu 6-17 Mei.
“Pascalebaran hati-hati betul-betul kita harus waspada karena berpotensi, ada potensi jumlah kasus baru Covid-19,” ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia, Selasa (18/5).
Sebelumnya, pemerintah mencatat terdapat 33 persen masyarakat yang ingin melakukan mudik. Namun setelah diterbitkannya larangan mudik, jumlah masyarakat yang ingin mudik pun menurun menjadi 11 persen.
“Setelah sosialisasi, turun lagi menjadi 7 persen dan saat pelaksanaan karena ada penyekatan-penyekatan turun menjadi 1,1 persen. Memang 1,1 (persen) kelihatannya kecil sekali. Tetapi kalau dijumlah ternyata masih gede sekali. 1,4 sekian (juta), satu setengah juta orang yang masih mudik,” tambah dia.
Presiden pun berharap kenaikan kasus pada periode libur Lebaran kali ini tak setinggi pada tahun lalu. Sebab, kata dia, sebelumnya sudah terjadi penurunan kasus aktif dari puncak kasus aktif tertinggi yakni di awal Februari.
“Itu kasus aktif ada 176 ribu, tetapi sekarang kasus aktif itu sudah turun menjadi 90.800, turun 48 persen,” ucap Jokowi.
Karena itu, Jokowi meminta seluruh pemerintah daerah agar terus berupaya menekan angka kasus baru di masing-masing wilayahnya.