Kisah Faqih Faturrachman Bangun Bisnis Digital dan Raih Prestasi Tingkat Dunia
GOWA – Membangun sebuah bisnis, bukan perkara mudah yang bisa langsung sukses dalam waktu semalam. Selalu ada cerita jatuh bangun dan perjuangan untuk mencapai kesuksesan.
Sama halnya seperti yang dialami Faqih Faturrachman, pemuda 35 tahun asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang kini sukses menjalankan bisnis Training, Consulting, dan Coaching untuk Digital Marcom.Faqih bercerita, dia sempat membuat bisnis bimbel pada 2011, namun usaha tersebut bangkrut saat baru berjalan 3 bulan. Kendati demikian, Faqih tidak patah arah, keinginannya untuk sukses justru terus berlipat ganda.
“Tapi lewat networking dan ilmu bisnis dari komunitas ini (TDA), akhirnya menemukan potensi bisnis di digital marcom.Dia mempunyai keinginan mendirikan sekolah digital marketing di desa untuk memberdayakan pemuda desa. Dengan semangat itulah, pada 2013, dia berhasil mendirikan Frame Indonesia Group dari sebuah warung kopi di Makassar.”Bisnis dimulai tahun 2013 di sebuah warung kopi Makassar, berawal karena mendapatkan klien perdana dari salah satu tabloid di Sulsel untuk mengelola akun Twitter officialnya,” bebernya.
Melalui Frame Indonesia Group ini, pemuda kelahiran 13 September 1985 ini, meraih berbagai prestasi dari Pemerintah RI sampai internasional. Hingga akhirnya dia berani membuka layanan pelatihan dan konsultasi pada 2015. “Lalu akhirnya tahun 2015 membuka layanan pelatihan dan konsultasi setelah memenangkan ajang technopreneur diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, serta mendapatkan Hootsuite Certified Vancouver Canada untuk pengelolaan sosial media marketing,” ujarnya.
“Karena digital marketing sangat dibutuhkan baik secara skill, knowledge, maupun strategi perusahaan masa depan,” sambungnya.Terakhir, pria yang juga pendiri Komunitas TDA Makassar ini, mengingatkan kepada teman-teman yang ingin sukses agar tidak menutup diri dan selalu rajin beribadah. “Berinovasi, selalu upgrade diri dengan belajar, mencari lingkungan positif, menjaga integritas, dan menjaga ibadah,” pesannya.